AKR Corporindo (AKRA) Incar Penjualan Lahan 130 Hektar di JIIPE
Tuesday, April 30, 2024       08:36 WIB

JAKARTA, investor.id - PT AKR Corporindo Tbk () mengincar penjualan lahan sebesar 130 hektar pada 2024 di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Hal itu seiring dengan optimisme perseroan bahwa kebutuhan lahan industri tetap tinggi.
Direktur Utama AKR Corporindo () Haryanto Adikoesoemo mengatakan, perseroan yakin penjualan lahan di JIIPE akan terus bertumbuh, sejalan dengan hilirisasi yang dilakukan pemerintah akan mendorong banyak investor baru ke Indonesia. "Selain itu, JIIPE juga menawarkan lokasi yang strategis sehingga memberikan keuntungan efisiensi dan juga mendekatkan perusahaan dengan para pelanggan," ungkapnya, Senin (29/4/2024).
Haryanto menambahkan, saat ini perseroan sudah menerima banyak pelanggan yang melakukan penjajakan dan diharapkan akan segera terjual. Bahkan hingga kuartal pertama 2024 perseroan sudah membukukan penjualan lahan sebanyak 13 hektar atau setara dengan Rp 310 miliar. "Jadi kami yakin target penjualan lahan sebesar 130 hektar pada tahun ini dapat tercapai," ujar dia.
Menurut Haryanto, dengan terus meningkatnya penjualan lahan JIIPE, recurring income AKR akan lebih kuat. Terlebih, semakin banyaknya industri yang masuk maka kesempatan perseroan untuk menjual infrastruktur penunjang seperti air, listrik, gas dan asa pelabuhan akan semakin meningkat.
"Kedepanya, kita sedang merencanakan untuk membangun pembangkit listrik yang ditenagai oleh solar panel dengan tujuan untuk melayani customer yang memerlukan energi terbarukan, jadi nanti di JIIPEakan ada tiga jenis listrik yang pertama listrik yang disediakan oleh PLN, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, dan juga yang ditenagai oleh solar panel," kata dia.
Selain proyeksi kinerja lahan penjualan, pada lini bisnis lainnya sebagai penyedia jasa layanan kapal perseroan juga turut meningkat sejalan dengan cuaca hujan yang menurun pada 2024. Kondisi yang biasa disebut dengan La Nina tersebut diharapkan mampu meningkatkan produksi pertambangan para pelanggan perseroan yang sebelumnya sempat tertahan akibat tingkat hujan yang tinggi pada 2023.
"Hal itu juga diiringi dengan peningkatan armada kapal dan lokasi terminal yang akan ditambah oleh perseroan dan diharapkan mendorong penjualan kepada pelanggan tambang dan smelter baru di Indonesia," tutur Haryanto.

Sumber : investor.id
An error occurred.